Laman

Diatas petir tower dewa

Dalam kelamnya dunia yang dipenuhi gelora lampu buatan manusia, ku berjalan telusuri jalanan becek pinggiran pasar.

Ya memang hari belumlah malam, tapi keadaan ditempat ini sudshlah gelap, mendung diselubungi awan gelap yang berkoloni.

Sampailah aku ditempat kerja yang tidak lain merupakan tempat client. Mobil kutinggal di depan pasar dan selebihnya seperti yang telah aku ceritakan.

Rambut acak-acakkan, baju lusuh, mata terlihat layu, mengantuk tingkat dewa. Disebabkan malamnya aku tidak tidur karena matanya tidak bisa ku pejamkan. Alhasil semalaman aku tidak tidur, cuma merebahkan badan di kasur tingkat, geser sana sini, bolak balik posisi badan mencari posisi enak untuk santai sambil nonton anime detective conan episode 200 sampai sahur.

"Permisi, kami dari penyedia layanan internet, mau mengadakan perbaikan" begitu aku bilang ke client yang merangkap menjadi operator warnet,yang mempunyai rambut sedang, baju merah ketat celana levis ketat, badannya yg mungil nampak bocah abg sma yang populer, wajahnya yang oval mata sipit, senyumannya yang manis yanh sepercak cahaya membuat pikiranku hina.

Secepat kilat ku masuk kedalam warnet itu bersama kedua temanku yang sama-!sama sangar, bedanya yang satu orangnya berambut panjang percis seperti rocker 80'an. Terus yang satunya bergaya rambut mohawk ala anak muda massa kini. Kami langsung sigap bekerja, eh naek ketowernya ternyata harus melewati genteng warnet ini. Kami tunggu tangga sebagai penyelah tinggi jarak antara kami para ninjayang mendapat mandat melindungi.jalannya koneksi.di warnet ini. Kami naiki tangga alumunium itu satu persatu menaiki genteng warnet yang ternyata adalah asbes. Dengan memakai ilmu meringankan diri, kami berjalan diatas asbes dengan tulang kayu albasia yang telah kering dan termakan usia. Secepat para ninja melangkah diatas atap kami langsung menaiki tower. Setitik demi setitik kami naiki tower itu. Dengan tenaga seadanya yang tersisa dari sahur. Kami akhirnya sampai di pucuk tower dewa yang sudah karatan, seling kendor dan dari atas terasa sudah goyang.

Waktu terus berganti, langit pun berganti wajah berulang kali, cerah, mendunh panas dan akhirnya.waktu sudah menunjukan 16:00, sejam lagi jam kerja habis. Akhirnya hujan pun menetes kotori wajah bumi yang kasar akan debu dan kotoran.aku pada akhirnya tidur ditembok kotor yang dingin beralaskan kardus bekas minuman teh gelas.

Tenot tenot teetete.. handphone buluk yang tampilannya seperti maenan anak anak inventaris kantor pun berbunyi,

"Hallo , gimana nih keadaannya apa boleh kami tinggalkan?? Soalnya waktu sudah menunjukn waktu 17:00?"

" oke mas boleh paling cabut saja antena lamanya karena kini sudah memakai antena yang mas pasqang dan di konfigurasi. Dan konek ulang." Kurang lebih seperti itulah bunyi.dari suara serak.ibu admin dari kantor yang kini sedang terkena flu.

Aku pun begegas menaiki tower triangle yang karatan dan berseling kendor. Kupindah kabel LAN yang menancap keujung radio transit antena ke yang baru, tapi sial malah radio barunya tidak nyala. Ku putar otak coba minta tolong temanbyang di bawah untuk cek poe adaptor di server si warnet.

"Ouh  iya bro. Ternya ta dicabut sama si doi,(sebutan kami kepada client yang manis tadi)bl coba sekarang pasti nyala"

Yes, uda nyala dan sudah konek kembali kepada radio akses point. Tapi karena aku kelamaan diatasbaku tidak sadar bahwa langit sudah gelap dengan peluru kilatnya.doar... doar suara petir menggelegar menghantambtowsr warnet tetangga. Kuikat antena lalu ku kerek menuju kebawah. Lalu ku buka sefety dan tak lama kemudian petir menghantar ke tower yang ku naiki. Daàaaarrr cahaya kilat menyilaukan lewat depanku. Aku refleks loncat dari tower setinggi tiga puluh meter. Syeeeet aku sadar  langsung kulempar saftybelt ke tower yang mungkin masih teraliri listrik jutaan volt. Ouuh alhamdullilah aku sselama dari serangan maut dadakan dengan tersangkut asbes sambil pegangan ke tali safwty belt yang kukaitkan ke tower.

Langsung gemeteran, aku naik mobil dan temanku langasung beresin barang serta pamit dan akhirnyavkdmi pulang. Lima menit sebelum buka aku turun exteam dari tower, 2 menit swbelum buka kmi berangkat dengan menaiki mobil. Satu menit setelah waktu adzan kami baru pesen es buah untuk tajil buka puasa, lima menit setelah buka kmi nikmati esbuat tersebut lima belas kemudian setelah makan es kami meluncur kembali ke ibukota, dan seminggu kemudian saya terbebas dari trouma itu,

Buka puasa 20/07/2013

Tidak terasa mentari yang terbit kini tenggelam dengan tampakan keindahan lembayung senjanya.
Dentang jam pun menunjukan 17:40, aku tersendak kaget beranjak dari tempat tidurku yang bertingkat. Ternyata aku terlalu terbuai dengan tontonan film streaming dari aplikasi di hp si robot hijau sipit.

Aku langsung loncat dari tingkat dua ranjang yang lusuh karena terus ku gauli. Langsung ku buru tempat sabun sembari membuka bajimu dan dengan kekuatan yang tersisa ku pergi ke pertarungan detik terakhirku ronde pertama, melawan kotoran, keringat yang bersarang di tubuh ceking. Ku gosok badan ku secepat  lari para ninja di serial anime favoritku, naruto. Alhasil dalam waktu kurang dari lima menit aku berhasil menyelesaikan ronde pertama sedikit lega hatiku. Ku jalan perlahan dengan santainya aku memakai baju.

"Woy lo mau buka puasa atau tidak?? 5 menit lagi tuh.." teriak temanku.

Sttt.. waduh ternyata aku bersantai terlalu lama, sial. Syuiit berubah memakai jurus ninjutsu aku memakai baju.

Ku segera bejalan menuruni bukit tangga yang menukik dari lantai 3 ke lantai satu. Setelah berjalan cepat yang memakai waktu terasa begitu lama seperti lari dilapangan bola anime captain tsubasa yang tak mungkin dapat diselesaianseminggu 3/4 perjalanan ke tempat jualan kolek, aku dapat kabar tidak enak. Bahwasannya koleknya habis, begitu suara terdengan di telingaku.seperti aku terkena serangan saringan dari uchiha itachi, tak bisa berkutik hanya bisa mendengar suara temanku.

Duar pikiranku tersadar, temanku bilang bahwasannya bedug magrib sudah berdengung seperti kendang perang. Lalu setelah itu terdengarlah suara merdu yang menyejukkan hati sanubariku,

"Allohuakbar allohhhuakbar"...

Alhasil aku cuma mampir diwarung rokok membeli 2 teh gelas.dan gorengan.